Selasa, 03 Juli 2012

Jangan Hanya Imajinasi


Bacaan : Efesus 2:19-22.
Pujian: KJ 451:1
Nats: “Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan” (ayat 21)
Jika kita ditanya tentang rumah yang kita impikan, tentu akan menjadi sangat beragam. Semua dijawab sesuai dengan imajinasi dan keinginan kita. Mungkin kita akan menjawab, “rumah yang besar” atau mungkin “rumah yang berhalaman luas” dan seribu jawaban lainnya. Pada saat kita berbicara tentang kebutuhan tempat tinggal atau rumah, kita juga perlu berpikir tentang perawatannya. Jika kita memiliki rumah yang rapi, bersih, indah, maka kita akan merasa sangat nyaman tinggal di dalamnya. Bahkan, tetangga yang melihat rumah kita juga ikut merasa senang, dan nyaman untuk singgah.
Kehidupan kita juga digambarkan seperti bangunan. Namun bangunan ini bukanlah bangunan yang mati, yang sudah selesai finishingnya. Bangunan ini terus tumbuh. Artinya terus ditata dan diatur serta dipelihara. Sebagaimana bangunan sesudah selesai pembangunannya masih sering ada tambahan dan pembenahan bahkan renovasi. Sehingga, bangunan itu makin hari makin rapi, indah, tetap bersih dan nyaman ditempati. Demikianlah juga kehidupan kita perlu terus ditata, diatur, dipelihara atau dibersihkan atau bahkan kalau sudah terlalu banyak yang rusak harus direnovasi. Sehingga, menyenangkan bagi kita dan juga bagi orang lain, menyenangkan untuk dipandang dan disinggahi.
Jika dibawa ke dalam suasana rumah rohani kita, apakah kita juga memiliki imajinasi dan harapan tentang bagaimana rumah rohani kita? Apakah kita juga sempat berpikir bagaimana cara merawat rumah rohani kita supaya kita merasa nyaman tinggal di dalamnya? Ketika kita mampu hidup di dalam Dia, maka di dalam iman kita akan tumbuh bangungan iman yang tersusun dengan rapi. Dan saat itulah, kita juga akan mampu mendatangkan damai sejahtera untuk semua orang yang ada di sekitar kita. Karena rumah rohani yang kita huni sangat nyaman, membuat kita mampu mengendalikan emosi, mampu menunjukkan sikap ramah kepada sesama, mampu menyatakan kasih lewat cara-cara sederhana.  [WK]
Sikap yang penuh dengan kebaikan adalah cerminan rumah rohani yang sehat, rapi, dan indah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar