Jumat, 19 Oktober 2012

Kehendak Kita dan Tuhan

Bacaan : Matius 12:1-8. Pujian: KJ 433 Nats: “… yang Kukehendaki adalah belas kasihan, dan bukan persembahan…” (Ayat. 7) Tuhan Allah Bapa kami yang di Surga, Aku mengucap syukur untuk hari ini, hari pemberian Tuhan yang begitu indah. Aku memohon kiranya Bapa mengaruniakan berkat kesehatan, sukacita, dan damai sejahtaera di sepanjang hidupku. Aku mohon Tuhan memberiku pekerjaan yang baik, dan pasangan hidup. Terimakasih ya Tuhan, kabulkanlah doaku. Haleluya amin. Penggalan doa sederhana. Kita mungkin pernah menaikkan doa yang demikian. Kita perhatikan bahwa doa itu penuh dengan permintaan: minta kesehatan, minta sukacita, minta damai sejahtera, minta pekerjaan, sampai minta pasangan hidup, dan akhirnya minta semua permintaan dikabulkan. Doa adalah cara kita berkomunikasi dengan Tuhan. Dan jika Tuhan berkomunikasi dengan kita seperti kalimat doa itu, kira-kira apa ya yang Tuhan katakan pada kita? Ya, kadang tidak terpikir apa yang Tuhan inginkan dari kita. Sistem komunikasi dengan Tuhan yang ada dalam pemahaman kita adalah: Kita meminta dan Tuhan memberi. Namun kali ini kita akan mengerti bahwa Tuhan Yesus pun mempunyai permintaan untuk kita penuhi. Tuhan Yesus tidak meminta persembahan kita lewat ibadah dan ketaatan kita saja. Tetapi lebih dari itu, Tuhan Yesus meminta kita untuk memiliki belas kasihan kepada yang menderita, kelaparan, dsb. Kadang kita berpikir bahwa yang dikehendaki Tuhan ibadah kita, doa-doa dan persembahan kita, dan ketaatan pada aturan Gereja. Hari ini kita berlajar bahwa tidak selamanya upacara-upacara dalam ibadah maupun ketaatan-ketaatan itu akan berkenan bagi Tuhan. Itu semua belumlah cukup. Semuanya itu harus dilengkapi dengan belas kasihan kita untuk sesama yang membutuhkan. [RH] “Tuhan juga mempunyai permintaan untuk kita penuhi”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar