Senin, 15 Juli 2013

Hati-Hati Dengan Hatimu

Bacaan : Matius 9: 1-8. 
Nyanyian: 
KJ 281
Nats : ”Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?” (ay. 4)
Belahan hati, mahkota hati, buah hati, bicara dari hati ke hati, suara hati sampai makan hati, adalah ungkapan-ungkapan yang seringkali kita dengar berkaitan dengan hati. Bukan hati dalam arti organ tubuh di bagian kanan atas rongga perut yang berguna untuk mengambil sari-sari makanan di dalam darah dan menghasilkan empedu (KBBl). Namun, “hati” yang identik dengan tempat berkumpulnya rasa dan perasaan manusia. Dalam hatilah segala bahagia dan kecewa, amarah dan kesabaran, puas dan kurang kita rasakan. Biasanya memang, apa yang ada dalam hatilah yang kita ekspresikan melalui mimik, gerakan tubuh dan juga kata-kata. Tapi tak jarang apa yang ada dalam hati, kita sembunyikan dengan baik. Bukankah ada peribahasa “dalamnya lautan bisa diduga, dalamnya hati siapa tahu?”
Tapi berbeda dengan manusia kebanyakan yang tak mampu menduga isi hati sesamanya, Tuhan Yesus mengenal dengan baik tiap hati manusia. Penulis Injil Matius menggambarkan bagaimana Yesus menegur berapa Ahli Taurat yang mbatin, saat melihat Yesus mengampuni dosa seorang lumpuh. Dengan sangat tegas Tuhan Yesus bertanya kepada mereka yang memenuhi hatinya dengan hal jahat, ”Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?” (ay. 4). Jelas, Dia mengenal dan mengetahui isi hati dengan sangat baik!
Lalu, bagaimana dengan hati kita? Betapa sering memasang senyum di wajah namun kecut di hati? Berapa sering kepala kita mengangguk sopan namun mencibir di dalam hati? Dan, apakah tubuh kita khusuk beribadah namun hati kita melanglang entah ke mana? Ah, mari belajar untuk senantiasa menjaga hati kita tetap bersih, agar hidup kita tak penuh dengan kepura-puraan tapi penuh dengan sukacita dari Tuhan. Ingat, Tuhan Yesus tahu apa yang ada dalam hati. Jadi, hati-hati dengan hati! (Rhe)
Jagalah hati jangan kau kotori, jagalah hati lentera hidup ini. Jagalah hati jangan kau nodai, jagalah hati cahaya ilahi. (Abdullah Gymnastiar)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar