Kamis, 25 Juli 2013

Bertahan Dalam Kebenaran

Bacaan: Kisah Para Rasul 21: 27-36. 
Nyanyian: 
KJ no.445
Nats  “Ketika masa tujuh hari itu sudah hampir berakhir, orang-orang Yahudi yang datang dari Asia, melihat Paulus di dalam bait Allah, lalu mereka menghasut rakyat dan menangkap dia” (ayat 27)
Aida adalah seorang wanita Kristen dari Rusia. Pada masa pemerintahan rezim komunis di Sovyet, ia telah mengalami beberapa kali dipenjarakan oleh pemerintah saat itu. Ia pertama kali dipenjarakan saat berusia 25 tahun, usia yang boleh dikatakan masih sangat muda. Kini Aida telah mengalami kehidupan di penjara untuk keempat kalinya. Bahkan kali ini ia dimasukkan ke dalam kamp kerja paksa, suatu tempat di mana kengerian dapat terjadi setiap saat, bahkan jatah makanan sangat sedikit.
Meski terpenjara dan tersiksa, baginya adalah sebuah kesukacitaan untuk dapat mengikut Kristus yang baginya adalah sang Kebenaran. Baginya, sekali mengenal Kebenaran maka tujuan hidupnya adalah mengikutinya, menegakkannya dan bila perlu menderita bagi Kebenaran itu sendiri. Ia terus berbicara secara terang-terangan tentang Kristus, meski ia memahami  betul resiko yang harus ditanggungnya. Tubuhnya yang sudah semakin rapuh harus membayar harga atas imannya kepada Kristus, yakni ketika para petugas kamp berusaha untuk selalu menghancurkan semangatnya.
Rasul Paulus juga mengalami difitnah, ditangkap dan disiksa karena mempertahankan kebenaran. Kebenaran memang mahal harganya, bahkan bisa semahal nyawa. Apa rahasianya Paulus dan Aida bisa memiliki keberanian mempertahankan kebenaran dengan segala resikonya? Mereka menyadari diri sebagai orang berdosa yang telah dibenarkan oleh darah Kristus. Pembenaran diri mereka itu adalah semata-mata anugerah dari Tuhan.
Kita juga adalah orang-orang berdosa yang telah dibenarkan oleh Tuhan dengan darahNya. Sanggupkah saudara menegakkan dan mempertahankan kebenaran dengan segala resikonya? [DK]
Resiko tidaklah menakutkan jika mengingat berharganya kebenaran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar