Jumat, 01 Februari 2013

Memuliakan Hidup


Bacaan : 2 Korintus 8 : 16 – 24
Nyanyian : KJ 445 : 1
Nats: “… memikirkan apa yang baik bukan hanya di hadapan Tuhan, tetapi juga di hadapan manusia”[ayat 21]
Hidup tidak selalu mudah. Ada kalanya muncul kesulitan, tantangan, hambatan, bahkan persoalan yang sepertinya tidak ada jalan keluarnya. Ketidakmudahan hidup ini bisa membuat orang bingung, susah dan putus asa. Lalu orang mempertanyakan kepada diri sendiri: apalah artinya hidup kalau begini ini? Jadi orang demikian ini meremehkan kehidupan; hidup tidak mempunyai arti yang penting.
Titus menjadi teman kerja Paulus. Dia diutusuntuk mengerjakan kehidupan ini. Demikian juga dengan Paulus. Dalam keterbatasan Paulus dan besarnya pekerjaan kehidupan, Paulus mengajak Titus mengerjakan kehidupan dan memuliakan hidup ini. Betapapun hebatnya Paulus dan kuasa pertolongan Tuhan, Paulus tetap bekerjasama dengan utusan-utusan Tuhan lainnya. Dengan begitu, pekerjaan jadi lebih ringan dan baik. Terkadang, kesulitan hidup membuat kita merasa kecil hati, mungkin juga membuat kita merasa tidak berarti, tiba-tiba tidak memiliki kekuatan untuk menegakkan kepala. Saat kita mengerjakan kehidupan ini, bersamaan dengan itu kita akan memuliakan hidup. Ya, kata: memuliakan hidup mungkin asing di telinga kita. Kata itu muncul dari kesaksian hamba Tuhan yang dalam kesulitan hidupnya ia mampu melihat bahwa seberapapun kesulitan yang dihadapi, tetap saja memuliakan hidup itu penting sebagai bentuk ungkapan syukur atas kehidupan pemberian Tuhan.
Memuliakan hidup memampukan kita tidak terfokus pada kegagalan dan kekurangan kita. Tetapi berjalan saja terus dengan mengerjakan yang terbaik, bukan hanya untuk Tuhan, tetapi juga untuk sesama. Sebab kehidupan ini memang tidak selalu mudah, namun bukan berarti kita tidak mampu mensyukurinya. Tuhan Allah tidak hanya sekedar menciptakan kehidupan bagi kita, tetapi Ia juga mencintai kita. Cinta Allah kepada manusia merupakan sumber kekuatan dan pengharapan bagi kita. Sampai kapankah kita akan berdiri dan diam saja meratapi sulitnya hidup? Bekerjasamalah dengan umat Tuhan yang lain untuk terus mengerjakan kehidupan dan memuliakan hidup ini. [dee]
“Hidup karunia Tuhan ini sepatutnya dimuliakan, bukan diremehkan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar