Selasa, 05 Maret 2013

Pengampunan Menurut Niel & Dira


Bacaan : Matius 18 : 21 – 35
Pujian : KJ 183
Nats : ”Bukan! Aku berkata kepadamu: “Bukan tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.”[ayat 22]
Setelah melalui perang mulut dan sedikit “kontak fisik” karena berebut mainan, Niel dan Dira saudara sepupunya yang hampir sebaya akhirnya menangis keras-keras. Dira menangis histeris sambil mengadukan Niel pada Ibunya, sedang Niel menghambur dipelukan saya dengan bercucur air mata. Beberapa menit mereka menangis bersama, setelah tangisnya reda mereka berdua kami dorong untuk berjabat tangan dan saling meminta maaf. Agak alot awalnya, masih ada dengus kesal dan mulut keduanya masih mecucu karena mangkel. Tapi, tak ada setengah jam mereka berdua sudah tertawa bersama, berangkulan sambil bernyanyi dan bahkan sama-sama nyaris ketiduran saat menonton Film berdua. Ahh…mudahnya pengampunan bagi Dira dan Niel…
Namun untuk Petrus, pengampunan tidak semudah itu. Karenya ia bertanya secara khusus kepada Tuhan Yesus tentang pengampunan (ay.21). Dalam ayat ini Petrus terkesan menetapkan standar maksimal menurutnya sendiri yaitu sebanyak tujuh kali. Namun, jawab Yesus mencengangkan! Ia berkata, “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan tujuh kali melainkan tujuh puluh tujuh kali tujuh kali” (ay.22). Frase “tujuh puluh kali tujuh kali” ini memang diartikan dengan berbagai macam: ada yang berpendapat itu berarti 70 x 7 x 7. Ada pula anggapan bahwa sebenarnya kita harus mengampuni sebanyak 70 x 77 (pangkat tujuh). Tapi apapun itu, sebenarnya Tuhan Yesus ingin menunjukkan bahwa pengampunan harus diberikan tanpa batas!
Memang mengampuni itu bukan masalah mudah. Namun saat menyimpan dendam dan amarah terhadap sesama cobalah ingat bagaimana kita berdoa Bapa Kami: “…dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” (ay12). Penggalan doa yang sering kita naikkan itu menunjukkan bahwa pengampunan Tuhan pada ktia diberikan beriringan dengan pengampunan yang kita berikan pada orang lain. Hhhmmm…sekali-kali mungkin kita perlu belajar dari anak-anak seperti Niel dan Dira, mengampuni itu mudah. (Rhe)
“Kasih adalah suatu tindakan pengampunan tanpa akhir” (Jean Vanier)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar