Jumat, 13 Maret 2015

Ahh, maluuuu…!

Bacaan: Yohanes 8:33-47   |   Pujian: KJ 282:1-6.
Nats: 
“Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.“ (ayat 39b)
Ketika saya menjadi utusan GKJW sebagai pendeta di Gereja NHK (Nederlandse Hervormde Kerk) Belanda, bersama dengan kolega memberikan kursus dengan tema ‘Siapakah anda?’, berdasarkan pengalaman perkunjungan timbal-balik antara GKJW dan NHK. Pertanyaan diajukan oleh delegasi GKJW ketika berkunjung ke Belanda: Bagaimana masyarakat Belanda dapat mengenal anda sebagai orang Kristen? Simbol-simbol Kristen tidak (jarang) dipasang di rumah warga jemaat di Belanda. Sedangkan utusan Belanda ketika berkunjung ke GKJW dengan mudah menjumpai kalender dengan gambar-gambar cerita Alkitab dan Salib di rumah warga GKJW, sehingga memudahkan orang mengenalinya sebagai seorang Kristen.
Dalam kursus, para peserta diminta membawa simbol kekristenan dan menceritakan di mana simbol tersebut ditempatkan di rumahnya. Memasang simbol kekristenan di rumah merupakan hal yang lazim dilakukan di masa lalu, kini hal itu tidak diperlukan lagi, sebab agama merupakan persoalan pribadi. Karena itu mereka menyimpan dan memasang simbol-simbol kekristenan di tempat-tempat yang sifatnya pribadi, misalnya di kamar mandi/wc atau di kamar tidur dan tidak di ruang tamu. Di akhir kursus diadakan evaluasi, ternyata ada yang telah memindahkan hiasan ‘Salib kayu’ yang semula dipasang di kamar mandi/wc ke ruang tamu.
Orang Yahudi percaya bahwa setiap orang yang menjadi keturunan Abraham adalah anak Allah. Mereka pernah menjadi budak di Mesir dan mereka sekarang diperintah oleh orang Romawi. Karena mereka adalah keturunan Abraham, mereka percaya tidak akan pernah menjadi budak siapa pun. Keyakinan itulah yang mereka nampakkan dalam praktek hidup sehari-hari.
Allah mengutus Yesus untuk mengalahkan iblis agar kita tidak terkungkung dalam cengkeraman dosa. Di mana kita akan menempatkan dan memasang diri kita, agar orang lain dengan mudah melihat bahwa kita adalah orang tebusan-Nya? Atau: Ahh, maluuu…! Amin. (Esha).
“Sebagaimana Tuhan mengenalku, seperti itu juga aku berharap sesamaku mengenalku.”

http://www.gkjw.web.id/ahh-maluuuu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar