Jumat, 05 September 2014

Ajaran Sesat



Bacaan : 1 Timotius 1 : 1 – 11  |  Pujian : KJ 413
Nats: “Aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasehatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain.” [ayat 3b]

Timotius adalah warga Lista propinsi Galatia yang merupakan koloni Romawi. Dalam perjalanan misionaris pertama, Paulus dan Barnabar sampai di kota Lista, singgah dan mendapat bekal dari ibu dan nenek Timotius. Paulus berpendapat bahwa Timotius adalah orang yang tepat untuk menjadi asistennya, dapat dibina untuk mengambil alih pekerjaan Pulus kemudian.
Timotius selalu mendampingi Paulus dalam melaksanakan tugas  bahkan sampai di penjara. Timotius melaksanakan tugas mengantar surat Paulus ke Efesus, Korintus dan Tesalonika. Penulis surat ini menunjukkan kekuatiran adanya ajaran sesat yang berbahaya dan mengancam kesejahteraan dan pertumbuhan Gereja Kristus.
Ajaran sesat dan peran intelektual mengindikasikan adanya dongeng-dongeng Yahudi dan silsilah yang tidak ada putus-putusnya yang dapat menimbulkan persoalan. Ajaran sesat ini memiliki ciri kesombongan, dimana orang-orang intelektual tersebut menempatkan dirinya di atas orang-orang Kristen dan menganggap keselamatan yang sempurna hanya terbuka bagi mereka. Para penganutnya mengharamkan makanan tertentu dan merendahkan makna perkawinan dengan meninggalkan ikatan tali perkawinan, mengajarkan kecurangan untuk mendapat keuntungan serta menolak ajaran kebangkitan manusia setelah kematian. Ajaran sesat tersebut tentu bertentangan dengan ajaran Kristus bahwa anugerah Allah yang membawa keselamatan terbuka untuk semua manusia.
Inilah tugas Timotius untuk menghapus ajaran sesat dan memberitakan ajaran Kristus. Keadaan ini memberi peringatan kepada kita bahwa masih ada ajaran-ajaran sesat di sekeliling kita. Janganlah kita membiarkan pemikiran Kristen kita terpengaruh. Orang Kristiani yang sejati adalah orang yang telah menerima tawaran Allah dan menyadari bahwa kita tidak bisa menerima kabar baik tentang ajaran Kristus tersebut hanya untuk diri sendiri, tetapi harus membagikannya kepada orang lain yang belum mendapatkan.[Sri]
“Ajaran sesat membawa dosa, ajaran kudus membawa keselamatan”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar