Bacaan: 2 Yohanes 1:1-13.
Pujian : KJ 285
Nats: “Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.” (Ay. 6)
Pujian : KJ 285
Nats: “Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.” (Ay. 6)
Pernah suatu ketika saya
bertanya kepada warga jemaat seusai ibadah, “Bu, yang duduk di sebelah ibu tadi
namanya siapa ya?” Jawabnya, “Waduh, saya nggak tahu, Pak.” Waduh, katanya kita
ini saudara seiman, patunggilan kang nyawiji, saling mengasihi dan memberkati.
Kalau nama orang yang duduk di sebelah kita saja kita tidak tahu, bagaimana
kita bisa saling mengasihi?
Setiap diberi kesempatan
menyampaikan renungan dalam sebuah ibadah, baik itu di Gereja mupun di
kelompok, saya sering menyampaikan, “Bapak-Ibu, kalau ada warga yang duduk di
sebelah kanan atau kiri panjenengan, dan panjenengan tidak tahu namanya,
alangkah baiknya kalau disapa, namanya siapa? Dari kelompok mana? Itu adalah
bagian kecil dari wujud nyata kasih dalam berjemaat. Jangan sampai kita sudah
teriak-teriak bahwa kita ini sebagai anak Allah harus saling mengasihi, saling
meberkati satu sama lain, kita ini semua saudara seiman, tetapi begitu ditanya
‘Pak, sebelah sampean tadi namanya siapa?’ Jawabnya ‘Gak tahu, masak tiap warga
jemaat harus saya tanya namanya?’”
Mungkin ketika kita duduk dalam gereja atau dalam ibadah brayat,
kita tidak kenal dengan sebelah kita, itu berarti Tuhan memberi kesempatan pada
kita untuk menyatakan kasih Allah kepada saudara kita. Bukankah mereka adalah “dulur” kita sendiri di
dalam Allah Bapa kita? Tanyakan misalnya, “Pak / Bu, kenalkan saya ini Bambang
Gentolet dari KRW Srimulat. Panjenengan sinten nggih? Saking KRW
pundi?” Atau kalau kita ditanya seperti itu, sebaiknya kita
menjawabnya dengan sukacita, “Oh iya kalau saya Pak Tarsan, dulu juga dari KRW
Srimulat, sekarang saya sudah pindah di Ketoprak humor.” Tak usah ketawa ini
serius. (HB)
“Kasih menaklukkan segalanya, dan kita takluk karena kasih.” (Virgil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar