Bacaan : Matius 9:18-26.
Pujian: KJ 422
Pujian: KJ 422
Beberapa media menuliskan
tentang gaya Meneg BUMN Dahlan Iskan di dalam menjalankan tugasnya. Gaya ini
menjadi terasa istimewa ketika kita mendapati akhir-akhir ini banyak tokoh
panutan masyarakat yang tampil di televisi dan berbicara. Memang mereka bicara
dengan sangat mantap dan meyakinkan, tapi entah mengapa mereka hanya biasa
bicara dan tanpa mampu mewujudkannya. Benar apa kata peribahasa, “Tong kosong
nyaring bunyinya”
Masa pelayanan Tuhan Yesus di
dunia ini sangat singkat. Namun Tuhan Yesus mampu memanfaatkan waktu yang
singkat itu dengan sangat luar biasa. Dia banyak bicara dan mengajar. Banyak
orang mengikutiNya dan juga senang saat mengikuti pengajaranNya. Alkitab
mencatat dimana Yesus berada dan mengajar disitu banyak orang hadir dan
mendengarkan pengajaranNya. Tapi bagi Yesus tidak cukup berbicara dan mengajar.
Namun berbuat dan menunjukkan keteladan itu juga penting.
Ketika Dia sedang mengajar dan
ada seseorang yang membutuhkan tindakan nyata pertolonganNya. Tuhan Yesus tahu
mana yang lebih penting untuk dilakukan. Dia berhenti berbicara dan kemudian
berbuat. Dari sikap seperti inilah, Tuhan Yesus menunjukkan keteladanan kepada
kita agar tidak hanya bisa bicara, tetapi juga berbuat. Dengan cara seperti
inilah, sikap mulia Tuhan Yesus yang penuh kasih itu menyebar dan dibicarakan
oleh banyak orang. Dan Yesus bukan hanya menjadi populer oleh karena
pengajaranNya saja tetapi juga karena PerbuatanNya yang penuh kasih.
Mari kita meneladaniNya.
Terutama berkaitan dengan persoalan kasih. Tidak cukup hanya dibicarakan dan
diajarkan. Namun akan lebih terasa pas, bila kita memberlakukannya di dalam
sebuah perbuatan. Jangan hanya bisa bicara tanpa berusaha melakukan, karena
sikap seperti itu sesungguhnya hanya menunjukkan kekerdilan hati seseorang.
[Oka]
Berbicara memang perlu, tapi berbuat itu lebih penting
dan bermakna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar