Bacaan : Hosea 14:2-10.
Pujian: KJ 335: 1
Nats: “ …. Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela ….” (ayat 5)
Pujian: KJ 335: 1
Nats: “ …. Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela ….” (ayat 5)
Manusia memiliki banyak hubungan
dengan situasi dan keadaan yang ada disekelilingnya, terutama dengan sesama
manusia. Hubungan ini bisa menciptakan kenyamanan bagi sesama, namun sebenarnya
juga ada peluang untuk disakiti atau bahkan menyakiti. Konteks yang seperti ini
mengajak manusia untuk berpikir tentang bagaimana menjaga hubungan yang baik
dan sehat. Apakah memperbaiki hubungan dengan sesama harus menunggu keadaan
membaik? Seringkali, perasaan sebagai pihak yang disakiti dan merasa menderita
mengakibatkan tidak adanya usaha dan kemauan untuk membina kembali hubungan
yang sehat dengan yang lainnya. Padahal, sesungguhnya dalam kondisi yang merasa
disakiti tetap bisa menjadi sosok yang menyembuhkan orang yang tengah merasa
disakiti. Istilahnya adalah “yang terluka yang menyembuhkan”.
Artinya tidak perlu menunggu kehidupan kita. Perlu ada inisiatif untuk berbuat
dari sekedar menunggu pertolongan orang lain.
Kita
bisa memulai hubungan yang baik. Bahwa untuk bisa menolong tidak perlu menunggu
sehat dan bebas dari rasa sakit. Kekuatan pengalaman dari yang menderita yang
kemudian menjadi pelaku untuk memulihkan adalah sebuah hal yang perlu dimiliki
oleh banyak orang. Namun juga perlu dipahami hal ini tidak berarti
menunggu menderita agar bisa memulihkan. Pengertian mendalamnya adalah,
dalam keadaan bagaimanapun tetap ada peluang untuk memperbaiki kehidupan.
Dalam
situasi yang nyata, hubungan dengan sesama ciptaan pun menarik untuk dirasakan.
Apakah hubungan dengan alam sudah terjalin dengan baik. Kadang kita mengeluh
bahwa bumi semakin panas. Kita merasa menderita. Namun sampai kapan bumi akan
menjadi sehat? Justru manusia yang ada di atas bumi itulah yang harus berperan
dalam menyembuhkan bumi. Dengan demikian, tingkat keparahan kerusakan
lingkungan dapat semakin diminimalisir. Artinya juga, bahwa tidak menunggu bumi
sudah pulih. Dengan melihat kepada sejarah, keberhasilan pemulihan alam mampu
memberikan nilai kehidupan yang semakin indah. Contoh langkah kecil tetapi
berarti adalah tidak membuang sampah di sungai dapat menjadi solusi yang tepat.
[WK]
Kepedihan juga mampu menjadi sumber
kekuatan untuk memperbaiki hubungan dengan sesama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar