Bacaan : Yohanes 6:1-15.
Pujian: KJ 302
Pujian: KJ 302
Seorang pendeta
GKJW, dalam sebuah ibadah Minggu di jemaat saya pernah bersaksi bagaimana
kehidupan seorang Pendeta bersama keluarganya. Cinta kasih dan Japen yang
diterimanya secara “matematika” tidak akan pernah cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya bersama keluarganya. Ketika dia menerima cinta kasih dan
Japen setiap awal bulan, dia langsung menyerahkan amplop berisi uang tersebut
kepada istrinya. Kemudian mereka membagi untuk persembahan dan juga untuk
kebutuhan hidupnya. Cukupkah? Yang pasti sampai saat ini beliau sudah emiritus
dan hidup sehat sejahtera bersama keluarga di rumah pribadi miliknya.
Cukup atau tidak
cukup? Seringkali kita hanya berpikir seperti itu. Terutama berkaitan dengan
berkat Tuhan yang kita terima dalam kehidupan kita dan kemudian mengaturnya
sesuai kebutuhan kita. Mungkin terkadang kita ngeri bila membandingkan berapa
yang kita dapat dan punyai dengan berapa yang akan habis karena kita keluarkan.
Dengan pola pikir seperti itu, maka terkadang kita akan terjebak pada sebuah
kekuatiran dan bertanya-tanya dalam hati, cukup atau tidak cukup?
Ketika Yesus
membagi lima roti dan dua ikan lalu membagi-bagikan kepada pengikutNya, mungkin
sebagian di antara mereka juga bertanya-tanya dalam hati, “cukup atau tidak
cukup?” Tetapi fakta menunjukkan setelah dibagi-bagi ternyata cukup bahkan
lebih. Yang menarik adalah ketika dibagi ternyata tidak kurang bahkan lebih.
Mengingat cerita
diatas, rasanya tidak perlu lagi kita berpikir cukup atau tidak cukup. Yang
perlu kita lakukan hanya membagi dan berbagi. Dua peristiwa di atas menunjukkan
kepada kita bahwa setelah membagi dan berbagi, Tuhan sendiri yang akan
mencukupkan. Bahkan bukan hanya cukup, melainkan lebih. Cobalah, dan setelah
itu kita akan merasakan betapa indahnya berbagi. [Oka]
“Membagi berkat
adalah salah satu wujud syukur karena kebaikan Tuhan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar