Bacaan : Kis. 8:26-40.
Pujian : KJ 364
Nats : “Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: “Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.” Jalan itu jalan yang sunyi. (Ay. 26)
Pujian : KJ 364
Nats : “Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: “Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.” Jalan itu jalan yang sunyi. (Ay. 26)
Setiap kita diberi tugas rata-rata akan senang kalau tugas itu di tempat yang sudah cukup ramai. Contohnya, seorang yang baru lulus tes menjadi PNS pasti akan senang kalau ditempatkan di tempat yang sudah ramai dan daerah tersebut sudah cukup maju.
Saya yakin yang dialami Filipus juga tidak jauh berbeda dengan apa yang di sampaikan di atas. Ketika malaikat Tuhan memerintahkannya pergi ke sebuah tempat di mana jalan tersebut adalah jalan yang sunyi, pasti dalam hati Filipus juga sempat terjadi pergumulan: ‘kenapa menyuruh saja kok ya di jalan yang sunyi, apa tidak ada tempat lain?’ Ya, kalau sampai seperti itu ‘kan namaya masih manusiawi. Tetapi di dalam Allkitab tidak diceritakan bahwa Filipus mengeluh dan bersungut-sungut. Karena ketaatannya, justru di situlah akhirnya Filipus dipertemukan dengan seorang yang cukup terhormat, bendahara kerajaan Etiopia, bahkan diberi kesempatan duduk di sampingnya, mengajar Firman Tuhan sekaligus membabtiskan petinggi kerajaan tersebut. Tidak hanya itu, bahkan Roh Tuhan melarikan Filipus setelah mereka keluar dari air, sehingga orang Etiopia itu tak melihatnya lagi. Kejadian tersebut pasti sedikit banyak juga membuat sida-sida itu takjub akan kuasa Tuhan melalui apa yang dilakukan Filipus.
Kalau saat ini kita sedang dalam keadaan galau karena harus menjalankan tugas di tempat-tempat yang tidak kita sukai, mungkin Tuhan sedang merencanakan sesuatu yang indah yang kita tidak tahu. Jangan kecewa! Biarlah Firman Tuhan di atas bisa menginspirasi kita. Di manapun kita berada, kita bisa melakukan dan mengalami karya Tuhan. Jalani saja kehidupan kita, di manapun, dengan ketulusan hati dan kesetiaan kepadaNya. (HB)
“Kebahagiaan adalah buah dari kesetiaan dan ketulusan hati”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar