Bacaan
: 1 Korintus 3: 1-9.
Pujian: KJ 424
Nats: “…jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?” (ayat 3)
Pujian: KJ 424
Nats: “…jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?” (ayat 3)
http://1.bp.blogspot.com |
Kita sering mendengar atau menonton berita
tentang banyaknya bentrokan di masyarakat bangsa kita. Sudah bertahun-tahun
lamanya masyarakat kita dilanda perselisihan dan bentrokan, bukan hanya
bersifat pribadi tetapi bahkan bersifat masal. Bahkan ini terjadi di gedung
parlemen, di antara para anggota DPR. Kondisi ini sungguh memprihatinkan. Lebih
memprihatinkan lagi jika itu terjadi dalam gereja Tuhan. Siapa yang tidak
memprihatinkan kondisi seperti ini? Mungkin hanya mereka yang berselisih itu.
Di jemaat Korintus pada zaman Rasul Paulus juga terjadi perselisihan. Dalam
suratnya yang pertama ini nampak sekali keprihatinan dan kekecewaan Rasul
Paulus terhadap jemaat gembalaannya itu. Dia mengatakan bahwa iri hati dan
perselisihan itu menunjukkan sifat ketidakdewasaan warga jemaat Korintus.
Perselisihan itu disebabkan oleh sikap mereka yang menokohkan orang-orang
tertentu. Sebagian memilih Paulus sebagai tokohnya, yang lain memilih Apolos,
yang lain lagi menokohkan Kefas (Petrus). Paulus sebagai hamba yang tulus,
tidak mau ditokoh-tokohkan oleh siapapun. Hamba Tuhan tidak membutuhkan
penokohan itu.
Tiap-tiap hamba Tuhan mempunyai ketrampilannya
sendiri-sendiri, sebagai penanam, penyiram, dsb, mempunyai kelemahan dan
kelebihannya sendiri-sendiri. Ukuran ketrampilan, kelemahan dan kelebihan
itupun berbeda-beda menurut masing-masing orang. Tidak usah dibanding-bandingkan!
Sikap yang dewasa adalah mau memahami kelemahan orang lain sebagai
keterbatasannya, dan mensyukuri kelebihannya sebagai karunia Tuhan. Karena itu
tidak usah mempertentangkan kelemahan dan kelebihan orang lain. Tetapi melihat
dan menerima kedua-duanya secara terbuka. [ST]
“Orang yang dewasa tidak suka berselisih oleh
sebab apapun”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar