Jangan Sampai Dia Cemburu

Bacaan : 1 Korintus 10:14-22.
Pujian: KJ 381
Nats: “Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat daripada Dia?” (ayat 22)

Judul renungan kita saat ini menunjukkan sebuah peringatan. Adapun peringatan ini bisa ditujukan kepada siapapun yang berjanji akan mencintai atau mengasihi pujaan hatinya. Untuk membuat pujaan hatinya tidak cemburu, orang akan menata segala sesuatu secara hati-hati mulai dari cara bicara, cara bergaul, dan sebagainya. Ada yang mengatakan bahwa cemburu adalah bukti cinta yang mendalam kepada pasangannya. Sehingga cemburu dijadikan indikator besarnya cinta seseorang. Tetapi cemburu adalah perasaan sakit hati, karena merasa dikhianati.

Rasul Paulus ingin menyadarkan warga jemaat Korintus agar jangan sampai membuat Kristus cemburu. Untuk Paulus mengingatkan mereka jangan mendua hati. Maksudnya di satu sisi bersekutu dengan tubuh dan darah Kristus, tetapi di sisi lain menyembah berhala. Persekutuan dengan tubuh dan darah Kristus dialami dengan menerima Perjamuan Kudus. Penyembahan berhala adalah perbuatan mendewa-dewakan atau mengandalkan segala sesuatu yang jahat. Barangsiapa yang mau dan telah bersekutu dengan tubuh dan darah Kristus harus meninggalkan segala tindak kejahatan. Perbuatan meninggalkan segala tindak kejahatan bukan hanya ketika menjelang menerima Perjamuan Kudus, tetapi juga setelah menerimanya; ketika hidup dalam persekutuan dengan tubuh dan darahNya. Penyembahan berhala, mengandalkan segala yang jahat, melakukan tindak kejahatan adalah sama dengan mengkhianati Tuhan Yesus yang sangat mencintai kita sampai mengorbankan tubuh dan darahNya.

Ingat, sadari, hayati dan rasakan cinta kasih Tuhan Yesus yang begitu suci yang dinyatakan kepada kita. Kalau kita benar-benar menyadari, menghayati dan merasakan cinta kasihNya, kita tidak akan pernah sampai hati mengkhianati Dia, kita tidak akan melakukan sesuatu yang tidak disukaiNya. (khm)

“Cinta melakukan apa yang disukai oleh yang dicintainya”