Bacaan : Ulangan 30:15-20
Pujian: KJ 375:1
Nats: “….pilihlah kehidupan supaya engkau hidup….” (ayat 19)
Pujian: KJ 375:1
Nats: “….pilihlah kehidupan supaya engkau hidup….” (ayat 19)
Saat mengalami kecelakaan, terjadi patah tulang di
pergelangan kakinya. Ia seorang dokter, rasa sakit pada tulangnya yang patah
bisa ia tahan dan ia pahami sebagai perubahan struktur tubuhnya. Tetapi ketika
teman dokter yang lain memutuskan bahwa tulang yang patah itu harus dibenahi
lewat operasi, maka mulailah gentar hatinya. Seketika ia tersadar bahwa tidak
mudah berada di dalam situasi itu. Ia harus dibius total, dan bagian tubuhnya
harus dioperasi. Berbagai hal buruk menghantui pikirannya, sampai pikiran
terburuk: bagaimana jika ia nanti meninggal karena operasi itu? Ya, sebagian
besar orang takut menghadapi kematian secara fisik. Tetapi apakah sepanjang
kita hidup, iman kita juga hidup bersama tubuh kita ataukah tanpa kita sadari
iman kita sudah lama mati?
Jika sudah tiba waktu yang Tuhan rencanakan, maka kematian
tubuh kita tidak akan dapat kita tolak. Namun kehidupan iman kita bisa berada
dalam kekekalan, dan itu sepenuhnya adalah pilihan kita. Apakah kita mau
memilih iman kita hidup kekal ataukah mati? Dan jika kita mau iman kita hidup,
maka kita harus memilih kehidupan untuk iman kita, yaitu dengan: mengasihi
Allah, mendengarkan suaraNya dan berpaut padaNya (ayat 20). Ini adalah kuci
kekekalan hidup kita. Mengasihi Allah bukan hanya berbatas pada doa dan ibadah
kita, tetapi bagaimana kita mengerjakan kehidupan ini seperti kita sedang
mengasihi Allah: melakukan semua hal yang berkenan bagi kemuliaanNya.
Mendengarkan suaraNya, bukan berbatas pada kesetiaan dan ketekunan kita
merenungkan firmanNya, tetapi bagaimana kita mampu melibatkan Allah dalam
segala aspek kehidupan yang sedang kita kerjakan. Segala keputusan hidup kita,
langkah yang kita kerjakan, sudahkah semuanya itu kita pusatkan pada
pertimbanganbersama dengan Allah?
Sedemikian Allah mengasihi kita dan tidak membiarkan kita
binasa, sehingga Ia member tanda untuk kita memilih kehidupan supaya kita
bisa hidup. Cara memperoleh hidup itu sendiri juga secara jelas Tuhan nyatakan
bagi kita. Sekarang tinggal keputusan kita, apakah kita berani mati? (RH)
“
Memilih kehidupan bersama dengan Allah mendatangkan kekekalan hidup kita”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar