Rabu, 27 Agustus 2014

Gajah Diblangkoni


Bacaan : Lukas 4 : 38 – 44  |   Nyanyian : KJ 432 : 1
Nats: “Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu, dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itu pun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka.” [ayat 38 - 39]

Pada tahun ajaran 2014/2015 semua sekolah harus menggunakan kurikulum 2013. Salah satu isi dari kurikulum tersebut yaitu, “pendidikan karakter” harus diintegrasikan pada semua mata pelajaran. Tempo dulu sebenarnya di sekolah sudah diberikan pendidikan karakter dengan nama “Budi Pekerti”. Begitu pentignya pendidikan karakter untuk diberikan di sekolah karena di Indonesia khususnya banyak orang yang cerdas di sisi ilmu pengetahuan, tetapi sangat memprihatinkan di sisi lain, yaitu banyak orang yang karakternya tidak baik. Contohnya, tingkat korupsi yang sangat tinggi. Apalagi tindakan-tindakan asusila lainnya, yaitu pheudophilia.
Bacaan hari ini memberi pelajaran kepada kita. Tuhan Yesus mengajar di rumah-rumah ibadat yang sudah tentu mengajar berbagai hal: tentang kasih, sopan santun, bersyukur, menghormati, memuliakan Allah, dan lain-lain. Ketika Tuhan Yesus bertemu dengan banyak orang, apa yang diajarkan diimplementasikan juga dalam tindakanNya. Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit, memberi makan orang yang lapar, menguatkan yang lemah, menasihati orang yang bertindak serong, dan masih banyak lagi. Kata-kata dan tindakan Tuhan Yesus mencerminkan bahwa Dia adalah Anak Allah. Pernyataan bahwa Yesus adalah Anak Allah bukan saja manusia yang mengatakan, tetapi setan-setan pun juga mengatakannya. Jadi, apa yang keluar dari mulut Tuhan Yesus ada di dalam hatiNya dan tindakanNya.
Bagaimana dengan kita? Ternyata kita sering menjadi seperti gajah diblangkoni, artinya iso khotbah gak iso ngelakoni (bisa bicara, tapi tidak bisa melakukannya). Jangan bicara keras-keras ya.. Nanti didengar orang lain. mudah-mudahan jemaat di GKJW tidak ada “Gajah yang Diblangkoni”.. malu ahh!! [DG]
“Talk less, do more!”  (Bicaralah sedikit, berbuatlah banyak!)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar