Senin, 31 Desember 2012

Jadilah Terang


Bacaan :  Yohanes 1 : 1  18.
Pujian: KJ 422
Nats: “Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya” (ayat. 5)
Dalam sebuah raker KPK, di MD ST 2 seorang Pendeta pernah bilang jadilah lilin, bukan jadi mercon atau kembang api. Lilin memang nyalanya kecil tidak bisa membuat orang takjub dan terpesona. Tetapi dia lebih abadi,dan setiap saat sering kali dibutuhkan. Mercon atau kembang api memang sering membuat orang terkagum-kagum dan terpesona. Tetapi itu  tidak bertahan lama, hanya sebentar saja. Contoh: ketika perut kita sakit,dan sedang dalam keadaan lampu mati,tentu lilin lebih kita butuhkan dari pada kembang api. Tetapi kenyataanya dalam hidup sehari-hari, kita sering lihat orang banyak mencari hal-hal yang spektakuler. Mereka menganggap Ibadah tidak sah kalau tidak ada mujizat besar yang terjadi,harus ada bahasa Roh, harus ada yang rebah dalam nama Yesus, dsb. Banyak hal-hal kecil ketika dilakukan dengan tulus, akan mendatangkan berkat yang sangat mengesankan bagi seseorang. Dalam sebuah pelayanan di LP Gresik,seorang pelayan menasehati Napinya untuk menjadi berkat di sini,tidak perlu muluk-muluk, cukup sederhana,ketika temen satu sel dalam keadaan sakit, pijiti punggungnya, tawarkan barang kali mau dikerokin. Itu saja sudah bisa jadi berkat. Jadi, meringankan beban yang dirasakan.
Jadi menjadi terang atau jadi berkat bisa di mana saja,kapan saja. Untuk menjadi terang tidak harus melakukan sesuatu yang spektakuler. Mulai saja dari hal-hal yang kecil. Mulai saja kepada orang-orang yang kecil, misalnya kepada pembantu rumah tangga, tukang bersih-bersih lingkungan, tukang sampah, kepada buruh, kepada petani, dsb. Mulailah dengan memberi minum atau jajan atau makanan. Yang penting lakukan dengan tulus untuk kemuliaan nama Tuhan. Ingat pemberian Tuhan Yesus yang pertama dalam pelayananNya? Adalah memberikan minuman, anggur, dalam pesta perkawinan di Kana. (HB)
“Di mana ada kebenaran  di situ akan tumbuh damai sejahtera”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar