Selasa, 29 Mei 2012

Keputusan yang tepat


Bacaan  : Markus 10 : 28 – 31 
Pamuji : KJ 246
Ketika ada seseorang yang ingin meminta apa yang ada pada kita, atau apapun juga yang kita sayangi pastilah kita tidak akan gampang untuk memberikannya. Apalagi kalau hal itu berhubungan dengan harta kekayaan kita. Hal ini akan sangat sulit kita lakukan. Tetapi menarik sekali dari apa yang tertulis di Markus 10: 28-31 ini bagaimana digambarkan ketika seseorang memutuskan untuk mengikuti Tuhan maka semua yang ia cintai harus ditinggalkan. Sepintas kita melihat bacaan ini, Tuhan terlalu menuntut banyak dari umatnya, harus meninggalkan semua yang ia cintai. Tetapi kalau kita lebih dalam memahami bacaan ini ada hal yang terkandung di dalamnya.
1. Tuhan ingin ketika seseorang memutuskan untuk mengikut Dia , ia harus totalitas atau dengan sepenuh hati  dan tidak setengah- setengah.
2. Di dalam mengikut Yesus dibutuhkan sebuah pengorbanan. Mengorbankan apa yang kita cintai, mengorbankan waktu, tenaga dan lain-lain
Ketika kita sudah dapat melakukan semua itu bukan suatu kerugian yang kita dapat, tetapi upah dari totalitas kita mengikut Yesus adalah upah yang luar biasa bahkan kadang- kadang pertolongan Tuhan yang datang kepada kita diluar akal pikiran kita.
Namun sangat disayangkan sekarang ini ada banyak orang yang dibutakan mata hatinya, sehingga orang hanya memandang harta bendanya sebagai sesuatu yang lebih berharga dari segalanya. Dan pelajaran penting di sini adalah supaya kita mau mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Tidak beda dengan kehidupan kita saat ini baik di lingkungan keluarga, gereja, maupun masyarakat. Sejauh kita berpikir untuk kepentingan  bersama, maka kita rela mengorbankan kepentingan pribadi. Jika kepentingan yang lebih besar itu terpenuhi, maka kita juga yang akan menerima dampak positifnya. [EB]
“Kebahagiaan merupakan hasil dari sebuah pengorbanan”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar