Bacaan : Lukas 12 : 35 – 48 | Nyanyian : KJ 419
Nats: “Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut” [ayat 48b]
Nats: “Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut” [ayat 48b]
Malawi akan menggunakan dana hasil
penjualan pesawat kepresidenan senilai 15 juta dolar untuk memberi makan rakyat
miskin, mendorong pertanian dan memerangi malnutrisi, kata seorang pejabat.
Demikian bunyi berita yang dilansir oleh AntaraNews.com. Presiden Malawi, Joyce
Banda, telah mengambil keputusan itu sebagai upaya mempertahankan ketahanan
pangan bagi rakyatnya. Hal ini sungguh sesuatu yang sedikit di luar kelaziman
dalam cara berfikir pejabat pemerintahan pada umumnya. Biasanya para pejabat
lebih memilih untuk tetap mempertahankan kenyamanan bagi dirinya dan mengambil
langkah lainnya.
Kesediaan Presiden Joyce Banda untuk
“berkorban” demi kelangsungan hidup rakyatnya, sedikit banyak telah
mengingatkan saya kepada pribadi Kristus, yang rela meninggalkan kemuliaanNya,
mengosongkan diri demi kehidupan kekal bagi umat yang dikasihinya. Bayangkan,
betapa berat tanggung jawab yang harus diemban oleh Kristus untuk menjalankan
misi keselamatan bagi umat manusia. Joyce Banda adalah contoh kecil dari
seorang pejabat pemerintahan sebuah negara, yang ternyata mampu meneladani apa
yang dilakukan oleh Kristus. Bagaimana dengan pejabat-pejabat kita? Sudahkah
mereka berkoban demi rakyatnya seperti yang disuarakan dalam setiap kesempatan
(termasuk ketika menjelang Pemilu)? Banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi
pemimpin, bukan untuk melayani namun justru karena ingin dilayani. Bukan untuk
menyejahterakan rakyat tetapi menyejahterakan diri sendiri. Mereka pura-pura
lupa bahwa di balik jabatan yang mereka emban sebenarnya ada tanggung jawab
yang besar.
Tentu rakyat berharap memiliki
pemimpin yang memperhatikan kesejahteraan rakyatnya, bukan kesejahteraan
keluarga atau golongannya sendiri. Suatu bangsa akan menjadi bangsa yang kuat
apabila memiliki pemimpin yang betul-betul mau melayani, berkorban dan bekerja
sepenuh hati bagi rakyatnya. [DK]
Siapa menindas orang yang lemah
menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin,
memuliakan Dia. [Amsal 14:31]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar