Bacaan : Roma 4 : 19 – 25 | Pujian: KJ 364 : 1
Nats: “… dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.” [ayat 21 - 22]
Nats: “… dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.” [ayat 21 - 22]
Umur Abraham kurang lebih 100 tahun
dan rahim Sara, istrinya, telah tertutup. Apa artinya bahwa Abraham dan Sara
mustahil mempunyai anak yang selama ini sangat diharapkan bahkan sudah
dijanjikan oleh Allah kepada Abraham (Kej. 15: 5-6)?
Saya mempunyai seorang teman yang
sudah menikah kurang lebih 10 tahun tetapi belum dikaruniai seorang anak. Doa,
iman dan usaha sudah dilakukan, akan tetapi dirasakan belum ada tanda-tanda
mempunyai seorang anak. Memasuki tahun ke-11 usia pernikahan mereka sudah mulai
bimbang dan putus asa untuk mendapatkan seorang anak. Suatu hari ketika mereka
pergi ke dokter untuk periksa, ternyata tanpa diduga istrinya dinyatakan
positif hamil. Saking tidak percayanya, suaminya minta untuk dites ulang.
Dokter tetap menyatakan bahwa hasil test adalah dapat dipertanggungjawabkan.
Saat ini anak tersebut sudah klas 7 atau klas 1 SMP.
Demikian pula yang terjadi pada
Abraham dan Sara. Abraham telah berumur 100 tahun dan Sara sudah tertutup
rahimnya. Abraham juga manusia biasa juga mengalami kebimbangan, bahkan pernah
terjadi memenuhi keinginan istrinya untuk mengambil hambanya sebagai istri
untuk mendapatkan seorang anak. Tindakan yang dilakukan oleh Abraham di mata
Tuhan adalah perbuatan dosa. Namun demikian, Abraham tetap memiliki iman dan keyakinan
bahwa Tuhan akan memberikan seorang anak pada dirinya. Ketaatan, kesetiaan, dan
iman yang ada pada Abraham senantiasa diperhitungkan oleh Tuhan. Abraham juga
dengan sabar menantikan pemenuhan janji Tuhan itu yang akhirnya digenapiNya.
Dengan iman, Abraham bisa mengakui segala dosa yang pernah dilakukan kepada
Tuhan. Dan itu semua diperhitungkan oleh Tuhan.
Bagaimana saya dan saudara, ketika
menghadapi berbagai persoalan hidup, masihkah ada iman dan ketaatan serta
pengakuan dosa terhadap Tuhan? Kalau ada, Tuhan akan memperhitungkan. Kita juga
memiliki kesabaran menantikan terpenuhinya janji kasih karunia Tuhan. [DG]
“Dengan iman dan ketaatan, kita
mampu menghadapi masalah dan Tuhan akan memperhitungkan sebagai kebenaran.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar