Bacaan : Roma 8 : 18 – 25 | Nyanyian
: KJ 332
Nats: “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” [ayat 18]
Nats: “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” [ayat 18]
Trimo terlahir dengan cacat bawaan.
Dia tidak memiliki tangan. Meskipun demikian orang tua Trimo senantiasa
memotivasi anaknya agar tidak putus asa, tidak malu dengan kekurangannya. Sejak
kecil, Trimo dididik dengan penuh kasih sayang. Dia diajari hidup mandiri,
diberi semangat bahwa di tengah kesulitan selalu ada jalan keluar. Akhirnya
Trimo menjadi seorang pelukis yang terkenal. Dia menggunakan kakinya untuk
melukis. Dengan ketekunannya, Trimo menjadi orang yang berhasil menjalani hidup
dengan keterbatasan dirinya.
Tidak ada seorang pun di dunia ini
ingin hidup menderita. Semua orang tentu berharap hidupnya dapat berjalan baik,
aman, tentram dan sejahtera. Sikap hidup menentukan bagaimana orang mampu
bertahan menghadapi pergumulan. Di sinilah diperlukan kedewasaan iman. Salah
satu tanda kedewasaan iman adalah mampu bertahan dalam menghadapi penderitaan,
kuat menjalani kesulitan hidup dengan rasa syukur dan setia pada Kristus hingga
akhir hidupnya.
Rasul Paulus menasehati jemaat di
Roma agar senantiasa memiliki pengharapan kepada Kristus. Di tengah tekanan
pemerintah Roma terhadap orang Kristen di sana, Paulus meneguhkan bahwa
penderitaan yang mereka alami di dunia tidak sebanding dengan kemuliaan yang
akan Tuhan nyatakan. Allah berjanji memberikan hidup kekal bagi mereka yang
percaya. Penderitaan yang terjadi semakin memampukan jemaat Roma untuk
bertahan, kuat dan setia serta berpengharapan kepada Kristus.
Mengikut Yesus berarti mau memikul
salib. Artinya berani menghadapi setiap pergumulan hidup yang sulit, mampu
bertahan dalam penderitaan, memiliki iman yang kuat dan setia kepada Kristus.
Tentu bukan hal yang mudah. Pada diri kita harus ada keyakinan, seberat apapun
pergumulan itu, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Ada penyertaan Tuhan di
setiap langkah hidup kita. Jangan menyerah! Pandanglah Kristus Sang Sumber
kekuatan dan pertolongan. [AR]
“Jangan berharap lepas dari
penderitaan, tetapi haraplah kekuatan dari Tuhan”