Bacaan: Kisah Para Rasul 21:
27-36.
Nyanyian: KJ no.445
Nats : “Ketika masa tujuh hari itu sudah hampir berakhir, orang-orang Yahudi yang datang dari Asia, melihat Paulus di dalam bait Allah, lalu mereka menghasut rakyat dan menangkap dia” (ayat 27)
Nyanyian: KJ no.445
Nats : “Ketika masa tujuh hari itu sudah hampir berakhir, orang-orang Yahudi yang datang dari Asia, melihat Paulus di dalam bait Allah, lalu mereka menghasut rakyat dan menangkap dia” (ayat 27)
Aida adalah seorang wanita Kristen dari Rusia. Pada masa
pemerintahan rezim komunis di Sovyet, ia telah mengalami beberapa kali
dipenjarakan oleh pemerintah saat itu. Ia pertama kali dipenjarakan saat
berusia 25 tahun, usia yang boleh dikatakan masih sangat muda. Kini Aida telah
mengalami kehidupan di penjara untuk keempat kalinya. Bahkan kali ini ia
dimasukkan ke dalam kamp kerja paksa, suatu tempat di mana kengerian dapat
terjadi setiap saat, bahkan jatah makanan sangat sedikit.
Meski
terpenjara dan tersiksa, baginya adalah sebuah kesukacitaan untuk dapat
mengikut Kristus yang baginya adalah sang “Kebenaran”. Baginya, sekali
mengenal “Kebenaran” maka tujuan hidupnya adalah
mengikutinya, menegakkannya dan bila perlu menderita bagi “Kebenaran” itu sendiri. Ia terus berbicara secara
terang-terangan tentang Kristus, meski ia memahami betul resiko yang
harus ditanggungnya. Tubuhnya yang sudah semakin rapuh harus membayar harga
atas imannya kepada Kristus, yakni ketika para petugas kamp berusaha untuk selalu
menghancurkan semangatnya.
Rasul Paulus juga mengalami difitnah, ditangkap dan disiksa
karena mempertahankan kebenaran. Kebenaran memang mahal harganya, bahkan bisa
semahal nyawa. Apa rahasianya Paulus dan Aida bisa memiliki keberanian
mempertahankan kebenaran dengan segala resikonya? Mereka menyadari diri sebagai
orang berdosa yang telah dibenarkan oleh darah Kristus. Pembenaran diri mereka
itu adalah semata-mata anugerah dari Tuhan.
Kita juga adalah orang-orang berdosa yang telah dibenarkan oleh
Tuhan dengan darahNya. Sanggupkah saudara menegakkan dan mempertahankan
kebenaran dengan segala resikonya? [DK]
Resiko
tidaklah menakutkan jika mengingat berharganya kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar