Bacaan
: Kisah
Para Rasul 22:30 – 23:11.
Nyanyian: KJ 341
Nats : ”Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.” (23:11)
Nyanyian: KJ 341
Nats : ”Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.” (23:11)
Lalu
lalang pesawat yang sedang lepas landas atau mendarat sudah jadi pemandangan
biasa bagi I Wayan Sudarsa, seorang pemilik restoran di Bandara Ngurah Rai,
Bali. Namun, pemandangan di Sabtu sore tgl. 14 April yang lalu mengejutkannya
karena ada sebuah pesawat komersial yang mendarat di laut! Kepada media on
line, ia menceritakan
kronologi peristiwa itu. Dia mengatakan bahwa pesawat yang akan mendarat itu
tampak normal-normal saja. Namun, tiba-tiba ia melihat pesawat mendarat begitu
saja di bebatuan karang karena saat itu laut sedang surut. Nah, cerita ini
sangat meyakinkan karena diceritakan oleh seorang yang melihat langsung
kejadian tergelincirnya pesawat komersial itu.
Demikianlah keberadaan seorang saksi sangat penting untuk
menjelaskan dan menceritakan kronologi peristiwa yang dilihat dan dialami,
sehingga orang lain bisa memahami suatu peristiwa dengan lebih jelas melalui
kesaksiannya. Namun, tentu menjadi saksi juga merepotkan dan tidak mudah!
Itulah yang sedang dialami oleh Paulus dalam bacaan kita hari ini. Akibat
kesaksiannya di Yerusalem tentang Tuhan Yesus, ia diolok-olok, ditangkap,
dipenjara dan bahkan sempat ditampar! Namun Paulus tak menyerah, apalagi
setelah Tuhan Yesus sendiri datang menguatkannya dan memberinya tugas untuk
terus bersaksi, tidak hanya di Yerusalem melainkan juga di Roma (23:11). Paulus
diminta tak pernah berhenti dan menyerah untuk bersaksi.
Tidak hanya Paulus yang diminta untuk bersaksi bagi kemuliaan
nama Tuhan, saudara dan saya juga diminta untuk terus bersaksi. Tentu bukan
berarti harus memaksa orang lain menjadi Kristen, namun melalui kehidupan dan
tindakan kita menunjukkan kesaksian yang baik. Sehingga sesama kita melihat
kasih Tuhan melalui hidup kita. Terus bersaksi yuk! (Rhe).
“Kesaksian
yang utama bukan terletak pada kata, namun pada laku”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar