Bacaan: Wahyu
3: 14-22.
Nyanyian: KJ 471
Nats: “…jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” (ay.20b)
Nyanyian: KJ 471
Nats: “…jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” (ay.20b)
Makan adalah rutinitas
sehari-hari yang tidak pernah kita lewatkan. Ada berbagai kebiasaan diseputar
masalah makan, saya misalnya paling anti dengan makanan yang disajikan dengan
bawang goreng! Entah kenapa, mencium baunya saja membuat saya mual. Mungkin saudara
juga punya kebiasaan makan unik lainnya. Namun, tahukah bahwa sebenarnya ada
kebiasaan makan yang sangat bermanfaat, yaitu makan bersama.
Dalam sebuah keluarga, makan
bersama membawa banyak sekali manfaat. Makan bersama dalam keluarga pasti akan
lebih hemat, lebih sehat dan komunikasi antar anggota keluarga akan menjadi
lebih erat. Dalam sebuah acara makan bersama, semua orang memiliki kesempatan
yang sama untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik. Hampir mustahil
bertengkar dan berdebat di meja makan karena hanya akan membuat nafsu makan
hilang! Biasanya, di meja makan hanya akan berlangsung percakapan yang hangat
dan dekat. Tidak salah jika kemudian ada pepatah yang menyatakan bahwa segala
masalah dapat selesai di meja makan.
Ternyata, kehangatan dan
kedekatan dalam makan bersama ini juga digunakan Tuhan Yesus untuk menyatakan
kasihNya bagi setiap kita. Tuhan bersedia untuk datang dan terlibat dalam meja
makan kita. Wooww…, bayangkan…Tuhan Allah Mahatinggi bersedia makan di meja
makan bersama kita! Ia bersedia, bahkan Ia telah berdiri dimuka pintu dan
menunggu untuk bergabung di jamuan makan. Namun, ada syarat yang sederhana
untuk makan bersamaNya yaitu: “mendengar suara-Ku dan membukakan pintu”
(ay.20). Nah, sekarang mari mencoba mengheningkan hati yang biasanya terlalu
bising dan gaduh. Mari mencoba mendengar suaraNya mengetuk dan…segera bukakan
pintu bagiNya!
Ya, mari membuka pintu hati
bagi kedatanganNya dan bersiap untuk merasakan kehangatan kasihNya dalam sebuah
jamuan makan. Ayo makan bersama… (Rhe)
“Ucapan syukur tidak hanya dapat dipanjatkan untuk apa yang kita
makan, tapijuga untuk bersama siapa kita makan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar