Bacaan : Yakobus 3 : 13 – 4 : 12
Nyanyian: KJ 353
Nats : “Siapa di antara kamu yang bijaksana dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemah lembutan” (ayat 13)
Nyanyian: KJ 353
Nats : “Siapa di antara kamu yang bijaksana dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemah lembutan” (ayat 13)
Di suatu jemaat ada badan pembantu yang bernama Komisi Dorkas yang beranggotakan sekitar 250 orang janda. Dalam kegiatannya Pengurus Dorkas setiap bulan mengunjungi anggotanya terutama yang sedang sakit, mengalami pergumulan, dan permasalahan. Dengan segala keterbatasan pengurus yang sudah usia lanjut melakukan kunjungan dengan penuh kelemahlembutan dan semangat melayani. Kunjungan tersebut tidak sia-sia karena dirasakan manfaatnya, sangat menghibur, menyukacitakan, bisa curhat. Semua itu dapat terjadi karena dalam kelemah lembutan tersebut ada hikmat dari Allah, sehingga mempunyai kemampuan dan kemauan melaksanakan pelayanan.
Bacaan kita membahas tentang hikmat yang dari Allah, yang harus dinyatakan dalam perbuatan sehari-hari dengan sikap lemah lembut. Perhatian Yakobus terutama ditujukan kepada tingkah laku manusia. Dengan ukuran itulah hikmat dinilai. Hikmat tidak memisahkan kita satu sama lain, sebaliknya mendekatkan kita satu sama lain. Tuhan memberikan kebenaranNya sebagai hikmat tertinggi melalui firmanNya. Allah menganugerahkan kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara rohani, untuk membedakan, menyadari dan membuat pilihan yang tepat.
Yakobus juga mengajarkan agar pengetahuan menghasilkan perbuatan baik, tidak melibatkan diri pada pertengkaran, menfitnah, mencemarkan nama baik, mencari kesalahan-kesalahan orang lain. Apabila itu dilakukan berarti menghakimi orang lain, mengangkat dirinya sebagai pembuat hukum dan hakim bagi orang lain. Hal ini berarti menyangkal Allah sebagai Pembuat hukum dan Hakim. Hanya Allah yang mempunyai kuasa menghakimi dan melaksanakan keputusanNya, Ia dapat menyelamatkan kita dan Ia dapat pula membinasakan. Mari kita buktikan hikmat yang diberikan Allah kepada kita dengan melakukan segala pekerjaan dan pelayanan dengan lemah lembut dan penuh kasih. (Sri)
Tanpa hikmat, emas mudah sekali hilang dari mereka yang memilikinya. (Namosir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar