Rabu, 04 Juni 2014

Menjaga dan Memperkenalkan Iman

Bacaan: Kisah Para Rasul 20 : 17-27   |   Pujian : KJ 375
Melakukan Tugas untuk bersaksi atau mengabarkan injil hendaknya dijiwai oleh rasa tanggungjawab, ketulusan, serta kesiapan mental spiritual yang matang, sehingga mampu melaksanakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kehendak Tuhan. Seseorang akan menjadi berani untuk bersaksi manakala kesiapan secara pribadi sangat matang.
Rasul Paulus mengutus seorang dari Miletus ke Efesus dengan maksud dan tujuan melakukan kesaksian tentang karya Yesus, walaupun jalannya berliku-liku seperti yang dialami Paulus. Dia bersaksi di Asia dengan kondisi kehidupan yang memprihatinkan. Namun dibalik semua itu ada kekuatan yang luar biasa yang telah dirasakan oleh Rasul Paulus karena campur tangan Allah, peranan Roh Kudus, dalam pelayanan bersaksi yang dilakukan Rasul Paulus. Sekalipun Paulus melakukan pelayanan kesaksian dengan rendah hati, namun tidak sedikit tantangan dan rintangan yang menghadangnya, bahkan dengan cucuran air mata. Kehidupan Rasul Paulus yang tidak mudah, namun nasehat dan ajaran Rasul Paulus tetap disampaikan kepada rekan sepelayanannya, walaupun kondisinya sulit karena situasi dan kondisi. Dalam realitas yang begitu serius sehingga pemberitaannya sering disertai dengan cucuran air mata, Paulus tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kita, memberikan yang sangat bermanfaat dan diperlukan untuk keselamatan para pendengarnya.
Para pemberita injil harus setia untuk menyampaikan seluruh kebenaran Allah. Penderitaan dan penganiayaan menanti Rasul Paulus, namun dia menyerahkan kehidupannya kepada Allah. Pemberitahuan tentang kesukaran dan hukuman penjara yang senantiasa mengancam pelayanannya, tidak mengecilkan hati Paulus. Yang paling penting bagi Rasul Paulus adalah menyelesaikan pelayanan yang dipercayakan Allah kepadanya dan tidak kuatir kehilangan nyawa, karena apa yang dilakukan Rasul Paulus adalah tugas yang mulia dari Allah.
Kita tidak perlu takut dalam melakukan tugas bersaksi. Sebaliknya, kita seharusnya melakukan tugas mulia ini dengan sukacita. Amin. [PDL]
Kesaksian yang paling kuat adalah berasal dari pengalaman hidup pribadi.